Sapa sing pengin ndeleng acara pitulasan ning gumelar,,, He he .. Lumayan seru deh.
Tapi tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan hari Proklamasi Kemerdekaan tahun ini tidak begitu meriah. terutama acara rutin yang biasa di lakukan yaitu iring iringan ( Karnaval ) juga tidak di adakan. Hal ini sangat berkaitan dengan anggaran yang di butuhkan memang sangat besar. disamping itu ada alasan yang sangat mendasar, karena sebelumnya warga masyarakat kecamtan Gumelar seccara serentak telah mengadakan Pesta Demokrasi, yaitu Pemilihan Kepala Desa. Tapi walaupun Karnaval tidak di adakan, Masyarakat masih tetap Antusias dalam memperingati hari Kemerdekaan tersebut.
Banyak perlombaan di adakan, Pentas seni dan hiburan lainya juga di suguhkan kepada masyarakat.
Di bawah ini kami mencoba meliput baerbagai kegiatan yang berhubungan dengan Peringatan HUT RI yang ke 62, dan menu yang paling menarik yang biasanya di tampilkan setelah Upacara Peringatan adalah LOMBA MENEK JAMBE ( Panjat Pinang )
NJAJAL SERU MBOKAN??
Rt 04/05 Dukuh Renteng. ada 3 regu yang mengikuti perlombaan ini, masing-masing regu terdiri dari 5 orang.
Dari atas : Sukino sebagi streker, Steven Dedy sebagai balancing tiem, Anggun sebagai Pendorong bokong bin pantat, Hendro, sebagai Steger, dan July sebagai Tumpuan dasar atau pondasi
MERDEKA !!!!
Hujan Batu di Negeri sendiri…..
Hujan Peluru di Negeri Orang…
( refleksi kemerdekaan Indonesi yang ke 62 )
Beberpa waktu lalu saya sempat ngobrol dengan seorang Ex TKI dari
Dengan adanya persoalan tersebut seharusnya dia dipulangkan ke
Keputusan yang diambil pada ahirnya adalah menerima pekerjaan yang ditawarkan walaupun taruhanya nyawa, dan seperti sudah di duga dari awal baru beberapa minggu menjalani pekerjaan tersebut desingan peluru dan dentuman bom adalah suara yang biasa didengar. Menyupir dengan merunduk sambil memegangi topi baja untuk menghindari peluru adalah hal yang biasa dilakukan. Ratusan Kilo jalan yang di tempuh dai
Beberapa tahun yang lalu saya juga sempat diceritai oleh seorang Ex TKI dari
Dia sedih karena membayangkan bagaimana situasi di bandara ketika turun dari pesawat, informasi dari banyak pihak yang diterima adalah adanya ketidaknyamanan yang harus dia terima ketika di bandara. Preman baik yang terkoordinir maupun tidak, bisa saja sewaktu-waktu memeras dengan berbagai macam dalih,. Belum lagi persoalan yang lebih penting, apa yang akan di lakukan di
Selain dua cerita diatas masih ada sebuah cerita lagi yang ingin saya tulis berikut ini. Cerita ini diawali dengan adanya penolakan dari pihak Malaysia terhadap calon TKI dari Indonesia ( beberapa dari Gumelar ) yang sudah sampai di perbatasan Indonesia - Malaysia ( nama tempat saya lupa ) dikarenakan tidak bertanggung jawabnya agen yang menangani mereka. Dengan kondisi seperti itu memang sudah tidak mungkin bisa masuk ke
Sebetulnya mereka merasa sedikit beruntung, karena setelah mereka ditolak bekerja di
beberapa cerita di atas hanyalah sebagian cerita bagaimana para Pahlawan-pahlawan Devisa Indonesia harus mempertaruhkan nyawa demi memperoleh kehidupan yang lebih baik, Ratusan bahkan ribuan cerita lain masih banyak kita temui, mungkin bukan desingan peluru seperti cerita di atas, tapi panasnya setrika, kepalan tangan, cacian, hinaan , pelecehan sexsual, gaji yang tidak dibayar dan lain sebaginya rasanya tidak lebih baik dari panasnya peluru. Masih merdekakah kah kita ?
Kesulitan mencarai penghasilan, biaya kesehatan dan pendidikan yang mahal, barang-barang yang selalu naik, pengangguran yang semakin bertambah serasa bagai hujan batu di negeri sendiri, dengan harapan dapat penghasilan yang memadai ( hujan duit di negeri orang ) mereka memberanikan diri bekerja di Luar Negeri , namun hujan peluru, cacian, kesewenang-wenangan di negeri orang yang didapat. Lagi-lagi kita selalu dihadapkan pada pilihan sulit.
Memang tidak semua cerita TKI berahir dengan menyedihkan, bahkan menurut saya jumlah TKI yang berhasil lebih banyak dari yang gagal. Namun yang menjadi keperihatinan kita bersama adalah kekerasan dan kesewenang-wenangan terhadap TKI dari tahun ke tahun terus meningkat sementara perlindungan pemerintah terhadap TKI sampai hari ini masih sangat tidak memadai. Semoga hal ini segera ada solusi atau jalan keluar untuk mengatasinya. Sehingga nantinya kita bersama bisa benar-benar merasa merdeka !!!!